Saturday, February 19, 2011

Go4HealthyLife.com, Jakarta - Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang dewasa yang alergi terhadap udang cenderung memiliki reaksi sistem kekebalan tubuh kurang kuat terhadap hewan laut berkulit keras dibandingkan dengan anak-anak. Hal ini meningkatkan kemungkinan beberapa penderita alergi baru dapat menoleransi udang saat mereka semakin tua.

Alergi terhadap hewan laut berkulit keras, seperti udang, lobster dan kerang, adalah salah satu jenis alergi makanan yang paling umum. Reaksi yang terjadi bisa mulai dari gejala ringan, seperti hidung tersumbat dan gatal-gatal, untuk gejala yang serius atau bahkan mengancam jiwa, termasuk penyempitan jalan napas parah dan tiba-tiba serta penurunan tekanan darah secara drastis.

Alergi terhadap sea food ini juga cenderung bertahan lama, seringkali bertahan sampai dewasa. Tapi tak banyak yang telah diketahui tentang bagaimana anak-anak dan orang dewasa mungkin berbeda dalam hal respons imun terhadap protein udang.

Dalam studi baru yang dilaporkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology, peneliti mencoba menjawab pertanyaan ini dengan menggunakan sampel darah dari 34 anak-anak dan 19 orang dewasa yang memiliki riwayat reaksi alergi terhadap udang.

Mereka menemukan bahwa di antara anak-anak, kadar antibodi IgE di dalam darah terhadap udang biasanya empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Antibodi anak-anak juga cenderung mengikat protein udang lebih banyak, dan mengikat protein itu lebih kuat.

Temuan ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa anak-anak cenderung memiliki kepekaan sistem kekebalan tubuh lebih kuat terhadap udang daripada orang dewasa, kata tim peneliti yang dipimpin Dr. Rosalia Ayuso dari Mount Sinai School of Medicine di New York.

Para peneliti mencatat bahwa studi ini tidak mengamati para peserta studi dari waktu ke waktu, dan tidak diketahui pada usia berapa mereka pertama kali menjadi peka terhadap udang. Jadi tidak jelas apakah orang dewasa peka di masa kanak-kanak dan kemudian secara bertahap mengalami penurunan antibodi mereka terhadap udang.

Namun, temuan tersebut menunjukkan bahwa reaksi alergi terhadap udang dapat berkurang dengan bertambahnya usia, menurut tim Ayuso.

Dan itu berarti bahwa mungkin akan bermanfaat untuk orang dewasa dengan riwayat alergi udang untuk menjalani tes objektif, dengan mengonsumsi makanan yang biasanya membuat mereka alergi. Hal ini untuk melihat apakah mereka telah membangun toleransi terhadap makanan pemicu alergi itu.

Selain itu, ada tes yang lain - yaitu tes tusukan pada kulit dan tes antibodi darah - tetapi tes-tes ini tidak selalu menjadi ukuran akurat apakah makanan akan memicu reaksi fisik. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, tim Ayuso mencatat bahwa setengah dari peserta studi, baik yang memiliki riwayat reaksi terhadap udang atau yang mendapatkan hasil positif pada tes tusuk kulit atau tes darah, mampu makan protein udang tanpa masalah selama menjalani ujicoba menyantap makanan pemicu alergi.

hye...lame xwat post..bile nk wat tetibe je teringat psal pe yang jadi mase show kat pahlawan walk..aku makan udang tapi sikit sgt..takat hujung jari kelingking je sblm show..da abis nari je twos aku rase pedih gile muka aku..masok je toilet twos tgk bengkak2 muka aku..huu..macam monster plak..nanti la aku upload picture tu ea...agak memalukan la...huuu..k la..nak sambung latihan..aku ngah berlatih untuk show kw indon t...

No comments:

Post a Comment